RPP Deep Learning SD Agama Katolik Kelas 4: Panduan Lengkap & Praktis

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan dokumen penting bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam konteks pendidikan masa kini, pendekatan Deep Learning menjadi semakin relevan untuk diterapkan, termasuk dalam mata pelajaran Agama Katolik SD kelas 4. Artikel ini membahas secara lengkap bagaimana menyusun RPP Deep Learning SD Agama Katolik Kelas 4 secara efektif, sesuai dengan kurikulum terbaru dan kebutuhan pembelajaran abad 21.

Apa Itu Deep Learning dalam Pendidikan?

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar pemahaman permukaan, tetapi lebih pada pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Peserta didik didorong untuk:

• Menganalisis,

• Merefleksikan,

• Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari,

• Mengembangkan nilai spiritual dan karakter.

Pendekatan ini sangat cocok diterapkan dalam mata pelajaran Agama Katolik, yang memang berfokus pada pembentukan iman, moral, dan karakter siswa.

Tujuan RPP Deep Learning Agama Katolik Kelas 4

RPP Deep Learning Agama Katolik SD kelas 4 dirancang agar siswa tidak hanya memahami materi secara kognitif, tetapi juga menghayati nilai-nilai Kristiani dan menerapkannya dalam kehidupan.

Beberapa tujuan utamanya meliputi:

• Siswa mengenal dan meneladani ajaran Yesus Kristus,

• Mengembangkan sikap kasih, toleransi, dan empati,

• Meningkatkan kemampuan reflektif dan kontemplatif anak,

• Mendorong keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan liturgi sederhana.

Komponen RPP Deep Learning SD Agama Katolik Kelas 4

Berikut beberapa komponen penting dalam RPP Deep Learning:

1. Identitas RPP

Meliputi nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, tema/subtema, dan waktu.

2. Tujuan Pembelajaran

Dirumuskan berdasarkan capaian pembelajaran dan indikator yang menggambarkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Contoh:

“Melalui cerita perumpamaan Yesus, siswa dapat mengidentifikasi nilai kasih dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.”

3. Kegiatan Pembelajaran

Menggunakan pendekatan saintifik yang diperkaya dengan metode reflektif, diskusi kelompok, studi Alkitab, dan pemecahan masalah (problem solving).

Fase Deep Learning yang Ditekankan:

• Stimulasi awal: Guru membuka pelajaran dengan pertanyaan pemantik atau cerita inspiratif.

• Eksplorasi: Siswa diajak mendalami isi kitab suci secara aktif.

• Refleksi: Siswa diajak merefleksikan pengalaman dan nilai-nilai yang didapat.

• Aksi nyata: Siswa merancang tindakan nyata (misalnya membantu teman, berdoa bersama, atau membuat kartu ucapan kasih sayang).

4. Penilaian Pembelajaran

Penilaian tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Contohnya:

• Penilaian sikap: partisipasi dalam doa bersama, toleransi terhadap teman.

• Penilaian keterampilan: membuat gambar ilustrasi cerita Kitab Suci.

• Penilaian pengetahuan: menjawab pertanyaan pemahaman isi Injil.

5. Media dan Sumber Belajar

Gunakan media yang sesuai untuk siswa SD, seperti:

• Gambar ilustrasi Kitab Suci,

• Video pendek cerita Yesus,

• Lagu-lagu rohani anak,

• Buku siswa Agama Katolik kelas 4 dari Kemenag.

Contoh Tema RPP Agama Katolik Kelas 4

Berikut contoh tema pembelajaran yang bisa dikembangkan dengan pendekatan Deep Learning:

• Yesus Mengajarkan Kasih

• Mengampuni dan Mendoakan Musuh

• Bersyukur atas Ciptaan Tuhan

• Menjadi Sahabat Yesus

Masing-masing tema bisa dikembangkan dalam satu RPP lengkap yang mengajak siswa tidak hanya tahu, tapi juga merasa dan bertindak sesuai nilai-nilai Kristiani.

DAPATKAN & DOWNLOAD

• MODUL AJAR DEEP LEARNING SD/MI : http://lynk.id/gurugela/22n2w7w9wvj3/checkout
• MODUL AJAR DEEP LEARNING SMP/MTs :http://lynk.id/gurugela/xe6ezne7j35n/checkout
• MODUL AJAR DEEP LEARNING SMA/MA : http://lynk.id/gurugela/n7x7e66x71yv/checkout
• VERSI GRATIS >> DISINI

DOWNLOAD BINSIS JUAL PRODUK DIGITAL KHUSUS GURU HASILKAN 10 JUTA PERBULAN : http://lynk.id/rudydigital/o3QKDlM

WA  : wa.me/681944129560

Penyusunan RPP Deep Learning SD Agama Katolik kelas 4 adalah langkah penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak. Guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pembimbing spiritual yang menuntun siswa ke dalam pengalaman iman yang nyata. Dengan pendekatan ini, pendidikan agama Katolik tidak berhenti pada hafalan, tetapi menjelma dalam tindakan kasih setiap hari.